Resident Evil: Afterlife
Directed by : Paul W. S. Anderson
Production by : Screen Gems
Starring :
Milla Jovovich, Ali Larter, Wentworth Miller, Spencer Locke, Kim Coates
Milla Jovovich, Ali Larter, Wentworth Miller, Spencer Locke, Kim Coates
Budget : -
Release Date : September 10th, 2010
Genre : Action
Writer : mike
Synopsis :
-
-
WORDS Takdir
See the action in amazing 3-D!
Kecewa dengan kualitas film-film live action yang dikonversikan ke 3-D karena tidak menampilkan sensasi 3 D yang maksimal? Maka film ini bisa menjadi penawar Anda yang haus sensasi 3 D karena film ini menggunakan sistem kamera 3 D yang sama dengan yang digunakan oleh film Avatar, yakni sistem kamera Pace/Cameron yang dikembangkan khusus untuk film Avatar pada awalnya.
Bahkan di trailer promosinya disebutkan bahwa film ini menggunakan kamera tersebut, sesuatu yang agak aneh sebab biasanya jenis kamera bukan bagian yang termasuk promosi film, tampaknya pihak produser memang mencari untung dari medium ini.
Inovasi tak berhenti sampai situ, film ini juga akan rilis dalam format IMAX(R) 3D dengan satu tujuan, meraup lebih banyak uang sebab harga tiketnya akan lebih mahal dari film biasa.
Sebagai film keempat berdasar game, dalam film ini karakter Chris Redfield dari game akan dimunculkan disini. Tapi kalau Anda sudah sering menonton film adaptasi game dan sudah menonton tiga film Resident Evil sebelumnya; jangan terlalu berharap banyak sebab kebanyakan film adaptasi game mengecewakan dari segi cerita.
Tapi jangan berkecil hati dulu karena produser film ini tidak mengejar Palem Emas di Cannes Film Festival, melainkan sebuah film yang diharapkan bisa menghibur dan mengejutkan penonton dengan sesederhana mungkin di mana sasaran utamanya adalah para remaja dan pemuda yang senang bermain game-nya.
Kisahnya masih melanjutkan Resident Evil: Extinction, di mana Alice (Milla Jovovich) masih berkelana keliling dunia mencari mereka yang selamat dari wabah virus berbahaya. Ia juga harus berhadapan dengan musuh utamanya, Albert Wesker, untuk pertamakali.
Berseting di Los Angeles Alice dikepung zombie ketika hendak menuju markas Umbrella Organization. Bersama mereka yang masih bertahan hidup, ia berusaha membebaskan manusia lain yang dipenjara di markas Umbrella Organization bersama kakak Claire (Ali Larter), Chris Redfield (Wentworth Miller). Dari ceritanya sendiri, ada bocoran bahwa game Resident Evil ke 5 menjadi pengaruh kisah film ini. Sekuel ini sudah direncanakan sejak lama, dari tahun 2005 dengan rencana awal akan syuting di Tokyo dan Alaska. Untuk Paul W.S. Anderson sendiri, ini merupakan kesempatan ia kembali menjadi sutradara setelah menjadi sutradara film pertamanya, walau ia sendiri terlibat dalam sekuel sebelumnya.
Film ini memang tidak mengandalkan cerita yang solid, tapi hanya aksi belaka, Jangan harapkan cerita yang dalam karena tampaknya produser film ini melacurkan 3 D agar filmnya laku keras.
Dari trailer tampaknya 3 D akan habis-habisan dieksploitasi, dari berbagai benda yang dilempar ke arah penonton sampai ledakan dahsyat. Tak hanya sistem kamera Pace/Cameron yang dipakai, tapi film ini juga memakai pekerja film yang pernah syuting Avatar, contohnya Paco Fischer yang bertanggung jawab atas tampilan 3 Dimensi film ini.
Dengan bujet US$60 juta syuting filmnya dimulai di Kanada dan berakhir dalam 10 minggu saja. Bujetnya sendiri paling besar dari tiga film sebelumnya (bujet membengkak 20% kalau menggunakan kamera 3 D) dan akan menampilkan lebih banyak aksi bahkan anjing doberman zombie yang terinfeksi virus akan dibuat lebih ganas dan meyakinkan dengan menambahkan tentakel yang keluat dari moncong anjingnya.
Karena memakai kamera 3 D maka proses syutingnya dilaksanakan sangat berbeda dari tiga film sebelumnya. Adegan aksi dilakukan lebih cermat dan adegan dialog ditambah properti di latarnya agar efek 3 Dimensi tetap terasa.
Hal ini merupakan tantangan baru bagi tim produksi film ini di mana mereka harus melakukan lebih banyak inovasi agar filmnya tetap menarik.
Bisa dikatakan jualan utama film ini adalah format 3 D-nya karena dari segi cerita, sekuel ke empat ini tidak menawarkan sesuatu yang baru yang bisa menantang nalar Anda.
See the action in amazing 3-D!
Kecewa dengan kualitas film-film live action yang dikonversikan ke 3-D karena tidak menampilkan sensasi 3 D yang maksimal? Maka film ini bisa menjadi penawar Anda yang haus sensasi 3 D karena film ini menggunakan sistem kamera 3 D yang sama dengan yang digunakan oleh film Avatar, yakni sistem kamera Pace/Cameron yang dikembangkan khusus untuk film Avatar pada awalnya.
Bahkan di trailer promosinya disebutkan bahwa film ini menggunakan kamera tersebut, sesuatu yang agak aneh sebab biasanya jenis kamera bukan bagian yang termasuk promosi film, tampaknya pihak produser memang mencari untung dari medium ini.
Inovasi tak berhenti sampai situ, film ini juga akan rilis dalam format IMAX(R) 3D dengan satu tujuan, meraup lebih banyak uang sebab harga tiketnya akan lebih mahal dari film biasa.
Sebagai film keempat berdasar game, dalam film ini karakter Chris Redfield dari game akan dimunculkan disini. Tapi kalau Anda sudah sering menonton film adaptasi game dan sudah menonton tiga film Resident Evil sebelumnya; jangan terlalu berharap banyak sebab kebanyakan film adaptasi game mengecewakan dari segi cerita.
Tapi jangan berkecil hati dulu karena produser film ini tidak mengejar Palem Emas di Cannes Film Festival, melainkan sebuah film yang diharapkan bisa menghibur dan mengejutkan penonton dengan sesederhana mungkin di mana sasaran utamanya adalah para remaja dan pemuda yang senang bermain game-nya.
Kisahnya masih melanjutkan Resident Evil: Extinction, di mana Alice (Milla Jovovich) masih berkelana keliling dunia mencari mereka yang selamat dari wabah virus berbahaya. Ia juga harus berhadapan dengan musuh utamanya, Albert Wesker, untuk pertamakali.
Berseting di Los Angeles Alice dikepung zombie ketika hendak menuju markas Umbrella Organization. Bersama mereka yang masih bertahan hidup, ia berusaha membebaskan manusia lain yang dipenjara di markas Umbrella Organization bersama kakak Claire (Ali Larter), Chris Redfield (Wentworth Miller). Dari ceritanya sendiri, ada bocoran bahwa game Resident Evil ke 5 menjadi pengaruh kisah film ini. Sekuel ini sudah direncanakan sejak lama, dari tahun 2005 dengan rencana awal akan syuting di Tokyo dan Alaska. Untuk Paul W.S. Anderson sendiri, ini merupakan kesempatan ia kembali menjadi sutradara setelah menjadi sutradara film pertamanya, walau ia sendiri terlibat dalam sekuel sebelumnya.
Film ini memang tidak mengandalkan cerita yang solid, tapi hanya aksi belaka, Jangan harapkan cerita yang dalam karena tampaknya produser film ini melacurkan 3 D agar filmnya laku keras.
Dari trailer tampaknya 3 D akan habis-habisan dieksploitasi, dari berbagai benda yang dilempar ke arah penonton sampai ledakan dahsyat. Tak hanya sistem kamera Pace/Cameron yang dipakai, tapi film ini juga memakai pekerja film yang pernah syuting Avatar, contohnya Paco Fischer yang bertanggung jawab atas tampilan 3 Dimensi film ini.
Dengan bujet US$60 juta syuting filmnya dimulai di Kanada dan berakhir dalam 10 minggu saja. Bujetnya sendiri paling besar dari tiga film sebelumnya (bujet membengkak 20% kalau menggunakan kamera 3 D) dan akan menampilkan lebih banyak aksi bahkan anjing doberman zombie yang terinfeksi virus akan dibuat lebih ganas dan meyakinkan dengan menambahkan tentakel yang keluat dari moncong anjingnya.
Karena memakai kamera 3 D maka proses syutingnya dilaksanakan sangat berbeda dari tiga film sebelumnya. Adegan aksi dilakukan lebih cermat dan adegan dialog ditambah properti di latarnya agar efek 3 Dimensi tetap terasa.
Hal ini merupakan tantangan baru bagi tim produksi film ini di mana mereka harus melakukan lebih banyak inovasi agar filmnya tetap menarik.
Bisa dikatakan jualan utama film ini adalah format 3 D-nya karena dari segi cerita, sekuel ke empat ini tidak menawarkan sesuatu yang baru yang bisa menantang nalar Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar